Loading Post...

You have reached the bottom. Let’s shuffle the article!

Post Not Found

Perempuan dan Kompetisi (Seniman Female Brewers Week 2023)

 In Coffee Conversations

Seniman Coffee Resident: Yani Elok Pratiwi

Perempuan adalah perekat kehidupan, keluarga, komunitas, negara bahkan dunia bisa kuat bila perempuan kompak, berjuang dan bekerja sama.

Perempuan bisa menjadi siapa pun sesuai dengan apa keinginan mereka. Berprestasi tidak harus selalu menjadi sosok representatif, menjadi seseorang di belakang panggung yang mendukung perempuan lainnya untuk maju itupun merupakan prestasi. Kebahagiaan (Happiness), merasa cukup (Fullfillment), dan membuat orang lain juga berarti (Content). Banyak hal yang perempuan bisa lakukan untuk berkarya tanpa terfokus pada satu sisi saja.

Filosofi pada logo yang aku gambarkan disini, pin bunga penggambaran dari feminitas sebagai salah satu pesan utama yang mau diangkat dan di highlight di event ini. Kemudian anting bulat merupakan penggambaran dari efek atau pengaruh dan tujuan utama event ini dibuat yaitu, rasa percaya diri yang tinggi dan keberanian mengeksplor diri. Karena biasanya perempuan yang pemalu kebanyakan tidak menggunakan hal – hal yang dapat menarik spotlight (pakaian dengan warna kontras atau aksesoris). Mereka cenderung menggunakan pakaian dengan tone warna yang aman dan apabila menggunakan aksesoris biasanya menggunakannya dengan ukuran yang kecil. Itulah alasan mengapa dalam cover ini anting yang digunakan juga cukup di highlight.

Seniman Female Brewers Week 2023

Musim kompetisi kopi sudah berlangsung, baik di sisi lokal, regional hingga nasional dengan format yang cukup beragam mulai dari fun brewing, fun brewing semi open service, hingga format open service secara keseluruhan. Kuota peserta perempuan dan laki-laki mulai hampir setara, meskipun di beberapa bagian perempuan justru masih malu – malu untuk mengikuti kompetisi.

Perubahan rules and regulations WBrC World Coffee Event pada tahun 2023 ini cukup banyak terutama pada penilaian sisi presentasi,  customer service hingga beberapa perubahan lainnya. penilaian presentasi menjadi salah satu nilai penting terbukti dari banyaknya poin – poin di sistem penilaian.

( Mohon ditambahkan informasi potongan gambar 2023 WBrC Summary of Rules Changes pada poin 17. Open Service Evaluation )

Tantangan peserta kali ini adalah membuat narasi yang baik, memahami segi proses pencarian kopi indonesia yang berkualitas, bermain ke hulu menikmati ketika biji kopi di proses secara baik, hingga ke tangan juri yang berperan sebagai customer.

Poin terpenting lainnya adalah pembawaan yang baik sesuai dengan karakter diri dan tidak menjadi orang lain akan memunculkan sisi  karisma tersendiri. Memahami materi dengan baik akan memunculkan sikap percaya diri dan ketenangan yang berbeda.

Baca juga: Wanita – wanita penggerak dari kaki gunung Semeru.

Kompetitor seniman female brewer week dalam coaching session

Persaingan antar sesama perempuan sudah sepatutnya kita rubah menjadi kolaborasi yang baik. Pembentukan tim yang tepat serta mencari sosok representasi yang baik pula. Berbicara soal kompetisi maka tidak luput dari tim, satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.  Antara tim dengan sosok representatif (barista). Namun, komposisi barista disini harus 80 persen menguasai materi,  paham dengan apa yang dia bawakan, ilmunya dan sikap pembawaan akan membentuk kesan tersendiri pada saat mempresentasikan apa yang dia bawakan.

Berbalik dengan arah permasalahan kompetisi dan perempuan, dimulai dengan pembahasan seringkali perempuan hanya menjadi objek di belakang bar sebagai pemanis atau hiasan, tanpa mempedulikan bahwa mereka memiliki ide yang sama bagusnya dengan barista laki laki. Menjadikan perempuan sebagai subjek (pelaku) di industri memang memiliki tantangan tersendiri. Terutama dengan membuat kompetisi open service lokal dengan standar nasional tentunya harus mengikuti aturan yang berlaku seperti, pemilihan para Juri yang dilakukan dengan seleksi yang cukup ketat. Tidak hanya dengan workshop namun juga tes untuk general knowledge about the coffee, rules and regulations WBrC, test sensory, dan barista mock up test.  Setiap poin penilaian untuk para juri pun memiliki standar minimum untuk hasil kelulusan sesuai dengan keputusan juri koordinator yang sudah certified. Terutama pada bagian seleksi untuk Head Judges di kompetisi ini.

Para juri menjalani serangkaian workshop dan tes

Materi workshop untuk para peserta pun diberikan oleh orang – orang terbaik di bidangnya untuk materi penulisan resume dibawakan oleh Michelle Anindya selaku penulis Bali Coffee Orign’s New Wave. Untuk sesi coaching script presentasi dibawakan oleh Shayla Philipa 3rd Place World Coffee in Good Spirits. Workshop ini dilakukan secara private hanya untuk para peserta.

Workshop resume untuk peserta kompetisi

Be mindful: Create something, without losing anything

Satu minggu rangkaian acara ini tersusun dimulai dari workshop juri, workshop penulisan resume, workshop presentasi, babak kualifikasi hingga babak final. Dan akhirnya menghasilkan empat finalis perempuan berbakat yang pantas melaju ke babak final. Selamat untuk para pemenang Tika I Kusumastuti sebagai juara satu dari Padusi Coffee Jakarta, Nabila Mutiara Diva juara dua dari Joan Marin Coffee, Geugeu Aprilia juara tiga dari Sensa Koffie, dan Janice Jocelyn juara favorit dari Toko Seniman Denpasar.

Para pemenang seniman female brewers week 2023

Ucapan Terimakasih saya ucapkan kepada para sponsor yang telah mendukung keberhasilan event ini. kepada Catur Coffee Company, Toffin Bali,  Cleopurewater, Prawiranegara, Rotaryana Bali, Boger.id, Babagoose, Wardah Beauty Bali, Korte Chocolate, dan Milklife. Untuk team Media Partner terimakasih untuk Radar Bali, Kopi Pressio, dan Bale Bengong.

Terakhir, terimakasih untuk Seniman Industries dan Toko Seniman yang telah mendukung penuh event ini melalui program Seniman Residency.

Baca juga: Tentang memenangkan kompetisi kopi.

By. Yani Elok Pratiwi yang lebih suka Tiktokan ketimbang memikirkan pekerjaan karena tiktok mood booster yang unik menurutnya.

 

Apa itu Seniman Coffee Residensi? Program ini mengajak para pegiat kopi, artis, designer, penulis, dll untuk melakukan eksplorasi tentang kopi. Peserta boleh memiliki background kopi maupun tidak. Cari tahu lebih lanjut di: Seniman Residency

 

 

 

 

 

 

 

 

Memahami Cerita Kekerasan Melaui Film dan Kopi
Aktivasi Kedai Kopi Sebagai Ruang Publik Melalui Kultur Zine

Share and Enjoy !

0Shares


Leave a Comment

Start typing and press Enter to search