Loading Post...

You have reached the bottom. Let’s shuffle the article!

Post Not Found

Eco Enzyme: Menggunakan sampah sebagai pembersih

 In Coffee Conversations

 

Beberapa bulan belakangan ibuku rajin menyimpan sampah. Tidak hanya disimpan, beliau pun memastikan sampah tersebut bersih dan tertata rapi di dalam kulkas. Sampah yang dimaksud adalah kulit buah dan tangkai sayur-mayur, yang ia kumpulkan tiap hari untuk dibuat menjadi Eco Enzyme. 

Apa itu eco enzyme? Eco enzyme adalah cairan fermentasi yang terbuat dari bahan-bahan organik. Setelah difermentasi selama 3 bulan, cairan ini mencapai acidity serupa vinegar (< 4pH), menjadikannya cairan pembersih natural yang ampuh, bahkan terbilang ajaib. 

Kamu bisa menggunakannya sebagai cairan pembersih lantai, dapur, detergent, hand sanitizer, campuran di shampoo, pasta gigi — the list is endless!  

 

 

  1. Gula = pakai gula merah / aren / tetes tebu (jangan pakai gula putih olahan)
  2. Bahan organik = perbanyak kulit buah-buahan. Batang-batang sayuran juga boleh. Hindari bahan-bahan yang terlalu kering atau berminyak (seperti alpukat, durian, nangka, kelapa, atau kulit bawang putih, telur, biji-bijian, brokoli). 
  3. Gunakan lebih banyak buah-buahan daripada sayuran
  4. Gunakan lebih dari 5 jenis bahan organik. Lebih banyak lebih baik.
  5. Air yang digunakan boleh air apa pun. Jika memungkinkan, diamkan selama 24 jam untuk menyaringnya.

Baca juga, Sampah Kedai Kopi, Dikemanain?

LANGKAH

 

  1. Hitung 60% dari total volume tangki. Dari 60% ini, kalkulasi rationya per bagian. 
  2. Masukkan bahan-bahan ke dalam tangki. 
  3. Periksa tangki pada hari ke-7. Lihat apakah bahan organik mengapung dan aduk jika diperlukan. Periksa apakah ada jamur.

Jamur hitam pada air atau buah = segera hilangkan

Jamur putih seperti bedak = tidak perlu dihilangkan. Ini adalah jamur pitera yang sebetulnya bagus untuk kulit. 

Jamur putih seperti kapas = segera hilangkan

  1. Periksa kembali tangki pada hari ke-30.

 

WAKTU PANEN

 

  1. Waktu panen adalah antara hari ke-90-100 dari hari pertama fermentasi.
  2. Periksa tingkat pH. Seharusnya di bawah 4.
  3. Periksa aromanya. Seharusnya aromanya berbau fermentasi dan citric. 
  4. Saring air fermentasinya dari bahan-bahan organik. 
  5. Air fermentasi ini bisa dibiarkan berfermentasi lebih lama di dalam tangki tertutup.  Semakin lama, semakin baik. Manfaat: digunakan untuk tujuan pengobatan.

Baca juga:  The Cures of Es Kopi Susu, 

OUTPUTS

  1. Organic material = blend it and use it as fertilizer, body scrub, or mix it with liquid detergent soap as scrubber.
  2. Eco enzyme = see this sheet

 

TIPS 

  1. Don’t put closed tank in dirty area or close to electrical sources. 
  2. Don’t put it outside under sunlight. 
  3. Use tank with wide lids. 

 


Writter : Michelle Anindya
Illustration : Kadek Budi Priyana

 

 

The beauty is that we produce the coffee: Exploring manual brewing’s popularity in Indonesia
Global or local? Exploring the future of Indonesian coffee production

Share and Enjoy !

0Shares


Leave a Comment

Start typing and press Enter to search